Kabar Viral

Dokter Tirta Siap Pasang Badan untuk Jurnalis Najwa Shihab

Share

BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Dokter Tirta mengatakan akan siap pasang badan untuk Jurnalis Najwa Shihab, terkait tindakan pelaporan dilakukan oleh Relawan Jokowi Bersatu. Nana dilaporkan atas tindakan cyber bullying kepada Menteri Terawan, setelah dirinya melakukan wawancara kursi kosong.

Menurut dokter Tirta, tindakan pelaporan terhadap Najwa Shihab tidak terjadi. Hal ini diungkapkannya dalam akun Instagramnya @dr.tirta pada 6 Oktober. Awalnya, dokter Tirta mengaku juga kurang setuju dengan wawancara kursi kosong yang sempat menghebohkan publik itu.

Namun dia menyayangkan kalau aksi wawancara kursi kosong yang dilakukan Najwa Shihab harus berakhir pada laporan di polisi. “Saya jujur juga enggak begitu setuju @najwashihab mewawancara kursi kosong, karena ada cara elegan lain, tapi saya enggak akan setega itu tiba-tiba lapor. Ada cara lain kan? Karena ini terkait persepsi,” tulisnya.

Dalam postingan itu, dokter Tirta menilai bahwa sejatinya apa yang dilakukan oleh Jurnalis Najwa Shihab merupakan bentuk kebebasan berpendapat. Artinya, jika ada pihak yang tidak setuju dengan cara itu, juga tidak harus dengan cara main lapor ke polisi. Apalagi pihak pelapor mengatasnamakan relawan Presiden, sehingga menimbulkan persepsi negatif di tengah masyarakat mengenai kepala negara dengan tindakan tersebut.

“Tidak setuju bukan berarti harus melaporkan. Ini pelapor make bawa-bawa relawan presiden pula. Di google tersebar luas. Enggak setuju bukan berarti saya harus memaksakan opini saya, ini freedom of speech, Mbak Nana juga berhak melakukan itu,” sambungnya.

Dokter Tirta juga menyatakan bahwa dirinya siap pasang badan untuk membela Jurnalis Najwa Shihab terhadap kasus tersebut. Tindakan-tindakan seperti ini (pelaporan) tidak ubahnya sebuah upaya untuk membungkam kebebasan berpendapat.

“Satu persatu kawan saya dilaporkan. Nanti siapa yang berani lagi bersuara kalau begini? Jika Mbak Nana beneran dilaporkan, saya siap pasang badan sebagai tameng terdepan. Ini hak berpendapat setiap orang SARA juga kagak kok, cuma caranya doang yang kontroversial. Penjara akan penuh karena orang baperan kalau gini caranya,” tambahnya. (bpc2)