Bedah APBD Riau 2019: Ada Indikasi Dendam Politik di Balik Penyusunan APBD, Ini Kata Sekdaprov dan Gubri Terpilih

Share

BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Soal program Syamsuar sebagai Gubernur Riau terpilih yang tidak terakomodir dalam APBD 2019, masih dipertanyakan publik. Padahal terhitung pada 2019, pelaksanaan anggaran akan dilaksanakan oleh Syamsar. 

Tidak berhasilnya tim transisi melobi dalam pembahasan anggaran untuk memasukkan program Syamsuar pada 2018 lalu diindikasi adanya dendam politik. Sebab pada Pilgub Riau, petahana, Arsyadjuliandi Rachman juga ikut mencalonkan diri dan kalah dari Syamsuar.

Sekda Provinsi Riau, Ahmad Hijazi menjelaskan tidak ada unsur dendam politik seperti yang dituduhkan dalam proses penyusunan APBD 2019 pada tahun 2018 lalu. Terkait keberadaan tim transisi dari Syamsuar yang masuk dalam pembahasan anggaran bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Riau. Namun Pemprov Riau, Hijazi menegaskan, tetap memberikan peluang kepada tim transisi untuk menyampaikan keinginan gubernur terpilih. 

“Saya rasa komunikasi politik yang kita bangun sudah berusaha bagaimana sebaik mungkin. Memang ada banyak pandangan terhadap masalah ini, misalnya pada saat pembahasan Perda RPJMD sudah jelas arah kebijakan dan target yang ingin dicapat,” ungkapnya.

Dia kembali menegaskan, bahwa polemik soal keberadaan tim transisi memang karena momentumnya belum beruntung, karena proses Pilgub Riau ketika itu belum selesai, sementara KUA-PPAS untuk APBD 2019 sudah masuk ke DPRD dan dibahas. Artinya, menurut Hijazi, tidak ada indikasi dendam politik seperti kabar yang beredar antara Syamsuar dan Andi Rachman yang ketika itu masih menjabat sebagai Gubernur Riau.

Baca: Bedah APBD 2019, Sekda Provinsi Riau: Tugas Kami Bagaimana Angaran Berjalan di Masa Transisi, Pak Syam!

Sementara itu, Gubernur Riau terpilih, Syamsuar, menyebut saat Pilgub Riau selesai dirinya diundang secara terhormat oleh Gubernur Riau Andi Rachman ketika itu untuk duduk bersama dalam rangka dengarkan program apa yang akan dilaksanakan pada 2019. 

“Namun pertengahan jalan, Pak Andi Rachman mengundurkan diri karena mencalonkan diri Caleg DPR RI. Namun itu tidak terputus,” ungkapnya.

Kemudian hal yang sama juga dilakukan oleh Gubernur Riau di masa Wan Thamrin Hasyim. Syamsuar dan tim transisi didudukkan dalam satu meja dan didampingi oleh seluruh perwakilan OPD di lingkungan Pemprov Riau, dimana pembahasannya masih soal sinergi program agar sejalan dengan janji kampanye.

“Tim transisi kami diberikan kesempatan, jadi saya menepis adanya indikasi dendam politik dalam pembahasan APBD 2019,” kata Syamsuar. (bpc3)