Pertamina: Kelangkaan Gas Elpiji Karena Fluktuasi Konsumsi Masyarakat

Share

BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – PT. Pertamina (Persero) lebih meyakini kelangkaan gas elpiji di tengah masyarakat tergantung pola konsumsi masyarakat. Pola fluktuasi (tidak stabil) ini akan sangat berdampak terhadap ketersediaan gas bersubsidi itu.

“Kalau saya melihatnya fluktuasi konsumsi masyarakat terhadap gas elpiji. Dan ini pasti akan terus ada,” kata Branch Manager Pertamina Sumbar-Riau Pramono Wibowo, Senin, tanggal 14 Mei 2018 di Pekanbaru.

Dia menjelaskan, kondisi seperti ini tidak hanya terjadi pada saat menyambut bulan Ramadan atau Lebaran Idul Fitri. Hal demikian terjadi karena memang gas elpiji menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat.

“Dalam situasi menghadapi Ramadan dan Idul fitri soal fluktuasi tingkat konsumsi itu sudah pasti ada. Makanya kami hanya bisa membantu dengan melakukan penambahan kuota sebesar 15 persen dari hari biasanya,” ujarnya.

Sementara untuk mekanisme distribusi gas elpiji 3 kilogram di wilayah perbatasan diakuinya memang masih bermasalah. Seperti kasus distribusi gas bersubsidi di perbatasan Pekanbaru-Kampar, sehingga membuat penyaluran gas elpiji itu tidak tepat sasaran. “Hal-hal seperti itu bisa saja terjadi,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Pertamina akan segera melakukan evaluasi terhadap sebaran pangkalan gas elpiji 3 kilogram dan diyakini bisa mengatasi masalah demikian. Evaluasi pangkalan ini nantinya akan mengetahui seberapa banyak jumlah kelurahan yang belum memiliki pangkalan elpiji.

Baca:
Peruntukan Gas Elpiji 3 Kilogram Perlu Disisir, Pangkalan Takut Disidak
Alokasi Gas Elpiji di Riau Ditambah 15 Persen Untuk Ramadhan

Pramono menjelaskan memang untuk kelurahan di Pekanbaru sudah tersebar pangkalan elpiji, namun tetap butuh dilakukan pendataan ulang terutama di wilayah perbatasan. Langkah ini bukan berarti akan menambah alokasi, tapi hanya untuk membuat sebaran pangkalan tersebut lebih dekat sehingga jaraknya lebih dekat dengan masyarakat.

“Jadi titiknya akan disebarkan dan volumenya akan diambil dari pangkalan lain. Kalau memang itu ternyata dikonsumsi oleh daerah lain maka akan dilakukan penggeseran,” sambungnya. (bpc3)