Ajak Masyarakat Bergaya Hidup Ramah Lingkungan, Giant Resmikan Rumah Kelola Sampah

Share

BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Semakin banyaknya jumlah sampah di Indonesia yang belum dikelola dengan baik merupakan permasalahan bersama yang belum terselesaikan hingga saat ini. Menurut prediksi Ditjen Pengelola Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup, produksi sampah 2019 dapat mencapai 68 juta ton dan sebanyak 9,52 juta ton, 48 persen di antaranya berasal dari sampah rumah tangga, sisanya berasal dari pasar tradisional, kawasan komersial dan fasilitas public.

Hal ini menginspirasi Giant untuk berperan serta dalam mendukung program pemerintah “Indonesia Bebas Sampah 2020”, melalui aksi nyata dengan mendirikan Rumah Kelola Sampah (RKS) yang diresmikan hari ini, Rabu (02/08/2017) bertempat Jalan Duyung RT 006 RW 004, Tangkerang  Barat, Marpoyan Damai kota Pekanbaru.

Dalam kata sambutannya, Tony Mampuk selaku GM Corporate Affairs Giant mengungkapkan, “Dengan adanya rumah kelola sampah ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk memiliki gaya hidup ramah lingkungan melalui 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle). Karena dengan pengelolaan secara terpadu dan tepat guna dapat mengurangi jumlah sampah dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan Tony, program berkesinambungan Rumah Kelola Sampah ini  memiliki serangkaian kegiatan di antaranya pembangunan sarana rumah kelola sampah, pembinaan warga rumah hijau, pelatihan dan penyuluhan tentang pengelolaan sampah dan lingkungan, serta penyediaan fasilitas seperti komposter, perangkat hidroponik, dan peralatan lainnya.

“Pada tahun berikutnya, kami harapkan kontribusi positif ini tidak hanya berdampak bagi lingkungan, tetapi juga berdampak pada ekonomi, dimana tercipta hasil-hasil kreasi daur ulang yang mengandung nilai ekonomis, seperti pupuk kompos dan berbagai kerajinan tangan lainnya,” harap Tony.

Sebelumnya, sambung Tony, Giant juga sudah meresmikan Rumah Kelola Sampah di daerah Ciputat, Tangkerang Selatan pada Mei 2017 lalu. Beberapa kegiatan yang sudah dimulai dari bulan Februari bersama warga sekitar sudah menghasilkan 100 liter pupuk cair dari komposter hasil pilihan sampah organic. Selain itu, sudah 2 kali panen sayur sawi, calsim, dan kangkung dari  hasil teknik hidroponik. (bpc7)