Berita

Pengetatan Pintu Masuk Belum Dipelukan, Meski Tetangga Riau Sudah Terjangkit Covid Omicron

Share

BERTUAHPOS.COM,PEKANBARU — Pemerintah Provinsi Riau belum ada pembahasan rencana pengetatan pintu masuk perbatasan, meskipun penularan Covid-19 varian Omicron sudah mulai di provinsi tetangga, Sumatera Utara.

“(Sejauh ini) tidak ada (kasus) yang mengkhawatirkan. (Terkait pengetatan pintu masuk perbatasan) belum,” kata Gubernur Riau Syamsuar.

Kabinda Riau Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Riau, Brigjen TNI Amino Setia Budi, dalam rapat evaluasi penanganan Covid-19 beberapa waktu lalu menyebut bahwa variab Omicron sudah masuk di provinsi tetangga.

Dia mengingatkan agar Riau setiap saat meningkatkan kewaspadaan. Peluang masuknya virus varian baru itu selalu ada. Terutama terhadap orang yang masuk ke Riau dari Pulau Jawa.

Menurut Syamsuar, kasus Covid Omicron di Sumatera Utara berasal dari luar wilayah. Penanganan sudah di lakukan. Jadi tak ada lagi yang perlu dikhawtairkan.

“Barangkali, sejauh ini aman. Apa lagi, untuk kasus di Kepri, semuanya pekerja imigran. Saya sudah bicara dengan Gubernurnya. Bukan dari warga Kepri,” terangnya.

Itulah alasan, mengapa Riau sejauh ini belum berencana untuk melakukan pengetatan pintu masuk perbatasan.

Riau pernah punya pengalaman buruk saat Covid-19 varian Delta menghantam Indonesia. Angka kasus terkinfirmasi rata-rata perhari bahkan pernah menyentuh di atas 1.000-an kasus.

Kementerian Kesehatan sudah meminta setiap daerah untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk mengantisipasi dan upaya penanganan Covid-19 varian Omicron.

Melihat karakteristik varian ini yang begitu cepat menular, di perkirakan Indonesia akan menghadapi punyak penyebaran corona pada pertengahan Februari 2022.

Perkiraan Kemenkes, daya tularnya bisa mencapai 60 ribu kasus per hari, lebih tinggi dari varian Delta. Meski demikian Syamsuar mengklaim bahwa upaya antisipasi masuknya varian Omicron sudah dilakukan.

Salah satunya dengan cara memastikan ketersediaan sarana dan prasaranan di faslitas kesehatan. Termasuk kesiapan tenaga medis. Di tengah upaya tersebut, kegiatan vaksinasi tetap dilakuan dengan ritme yang lebih cepat dari biasanya. (bpc2)