Berita

Megawati Tolak Pemilu Diundur, ‘Ada Batin yang Pulih hingga Pejuang Demokrasi’

Share

Megawati dianggap paling berhak untuk ‘marah’ kepada aktor politik yang ingin menunda Pemilu 2024. Dia tahu betul pahit getirnya Orde Baru. Terlepas dari segala kontroversi, Megawati bukan sekedar sosok pragmatis, melainkan ingin melihat bangsa ini tumbuh secara etis.

BERTUAHPOS.COM — Kemarahan Megawati Soekarnoputri-–soal menolak Pemilu diundur—dianggap sebagai puncak kemarahan. “Memang negara ini milik nenek moyangnya,” begitu ucapan yang dia ungkapkan.

Pengamat politik Rocky Gerung menilai, puncak kemarahan Ketua Umum PDIP itu telah mewakili orang-orang yang pulih batinnya, di tengah kondisi negara krisis.

“Dalam kondisi krisis seperti ini selalu ada tokoh yang pulih batinnya. Terkait wacana penundaan pemilu, sosok Mega mewakili tokoh yang batinnya pulih tersebut,” ujarnya.

Rocky juga mengatakan bahwa Megawati satu-satu orang yang berhak ‘memaki’ para tokoh politik yang mencoba melanggar konstitusi dengan memperpanjang masa jabatan Presiden Joko Widodo.

“Bukan dia berhak secara akademis atau formil tapi memang Bu Mega mengalami penderitaan karena pelanggaran konstitusi selama Orde Baru. Itu yang dialami oleh Bu Mega. Jadi Bu Mega mengerti betul apa artinya mengkhianati konstitusi,” kata Rocky seperti dikutip dari aku YouTubenya, Rabu, 2 Maret 2022.

Sikap Megawati yang secara tegas menolak Pemilu diundur menandakan bahwa dia benar-benar tegak lurus pada konstitusi. Hal ini, kata Rocky, terlepas dari segala kontroversi yang melekat pada Megawati selama ini.

“Jadi kalau Bu Mega sekasar itu artinya sudah di ubun-ubun, dan dia mungkin tinggal sebut satu nama saja. Memang nenek moyang lu master M,” imbuh Rocky.

Rocky, menyatakan hormat kepada Megawati dalam persoalan ini. Merespons keinginan partai-partai pendukung Jokowi yang baru-baru ini saja mendapat berkah kemudian tiba-tiba merasa bisa mengatur konstitusi, Mega mampu menunjukkan sikap tegas menegakkan konstitusi.

Dia mengatakan, bahwa Megawati tidak sekedar berpikir pragmatis. Melainkan dia ingin bangsa ini tumbuh secara etis 

“Jadi sekali lagi, ini poin yang betul-betul ujian sejarah, bahwa Megawati akhirnya menunjukkan sikap otentiknya, dan menganggap mereka yang ingin menunda pemilu itu artinya dia mau mengakali konstitusi dan nenek moyang dia,” sembung Rocky Gerung.

Respon juga datang dari politikus PDIP Ruhut Sitompul. Dia mengatakan Megawati tetap berpendirian teguh terhadap konstitusi. “Jelas terlihat kenegarawanannya dan harus diteladani oleh semua parpol,” tulis Ruhut seperti dilihat di akun Twitternya @ruhutsitompul, Rabu, 2 Maret 2022.

Ruhut menuturkan, Megawati adalah pejuang demokrasi. Megawati, telah menelan pahit dan manis dunia politik sejak orde baru. “Ibu Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan sudah mengalami pahit/getirnya memperjuangkan demokrasi harus dikedepankan,” imbuhnya.

Sebelumnya, adanya wacana penundaan pemilu dari Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memantik kemarahan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Kemarahan yang ditimbulkan pun tak main main, Cucu dari Presiden pertama Indonesia tersebut sampai mengeluarkan kata “Memang negara ini milik nenek moyangnya.”

Sikap yang diambil oleh Megawati pun tegas menolak adanya penundaan pemilu. Karena hal tersebut akan merusak adanya konstitusi dan merusak tatanan bangsa yang ada. (bpc2)