Kericuhan Suporter PSPS Memakan Korban, Seorang Wasit Dilarikan ke Rumah Sakit

Kericuhan Suporter PSPS Memakan Korban, Seorang Wasit Dilarikan ke Rumah Sakit

Hafiz korban kericuhan suporter PSPS mendapatkan perawatan.

BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kericuhan yang melibatkan suporter PSPS dan Steward atau petugas keamanan usai pertandingan kontra Nusantara United, Kamis 11 Januari 2024, meninggalkan luka serius pada wasit muda asal Riau, Hafiz.

Hafiz bercerita saat kericuhan suporter PSPS dia sedang berada di ruangan Match Commissioner atau pengawas pertandingan, dan dilaga tersebut Hafiz sedang tidak bertugas.

laga itu dipimpin oleh wasit utama Cahya Sugandi dan didamping oleh asisten wasit 1 Anang Sutardi dan asisten wasit 2 Eko Wiyanto dan wasit cadangan Agung Setiyawan.

Hafiz, yang menjadi korban serpihan kaca dalam insiden tersebut, telah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru.

“Alhamdulillah, kemarin sudah ditangani dokter di Rumah Sakit Awal Bros. Ada lima jahitan. Pagi ini, saya berangkat ke Banda Aceh untuk bertugas pada pertandingan Persiraja vs Semen Padang akhir pekan ini,” ungkapnya, Jumat 12 Januari 2024.

Saat kejadian, Hafiz berada di ruangan Match Commissioner bersama lima orang lainnya.

“Ada enam orang di dalam ruangan match com, dan saya berdiri di tengah. Saat itulah, oknum suporter melemparkan kaca ke ruangan,” cerita Hafiz.

kemudia Hafiz terkejut melihat darah mengucur deras dari tengkuk lehernya. Sontak Hafiz langsung dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulance.

Dalam konteks sebagai mantan pemain dan wasit Liga 2 Indonesia, Hafiz berharap agar suporter bisa bersikap lebih dewasa.

“Semoga tidak terjadi hal seperti ini lagi saat PSPS bermain kandang,” jelasnya.

Kejadian ini mengundang perhatian terkait dengan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) Nomor 11 Tahun 2022.

UU tersebut mengatur hak dan kewajiban suporter, termasuk pembentukan wadah di bawah cabang olahraga terkait, seperti PSSI. Identitas suporter harus diketahui, dan jika terjadi pelanggaran, sanksi dapat mencakup pencoretan dan larangan masuk stadion untuk menyaksikan pertandingan.

Exit mobile version