Harga Beras dan BBM Naik, Sepanjang September Riau Inflasi 1,53%

Agustus Riau Deflasi, Sensus Penduduk online, jumlah penduduk riau, inflasi riau, Juli 2022

Kepala BPS Riau Misfaruddin

BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada September, lalu diikuti dengan naiknya harga beras membuat Riau mengalami inflasi sebesar 1,53% di sepanjang bulan itu.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat pada September 2022, gabungan dari 3 kota di Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 1,53% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,68.

“Dengan demikian maka inflasi Riau secara tahun kalender dari Januari hingga September sebesar 6,46% dan inflasi secara tahun ke tahun atau September 2021 ke September 2022 menjadi 7,26%,” kata Kepala BPS Provinsi Riau Misfaruddin, Senin, 3 Oktober 2022.

Dia mengatakan, dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi yaitu, Kota Pekanbaru sebesar 1,56%, Kota Dumai sebesar 1,57% dan Kota Tembilahan sebesar 0,89%.

Misfaruddin mengakui bahwa inflasi Riau terjadi di sepanjang September 2022 lantaran adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya semua indeks kelompok pengeluaran.

Misalnya, jelas dia, kelompok transportasi sebesar 9,66%, diikuti kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,21%, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,66%, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,60%, lalu kelompok kesehatan sebesar 0,47%.

Selanjutnya, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,35%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,28%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,19%, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,17 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,08% dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03%.

“Adapun komoditas yang memberikan andil kenaikan harga pada September 2022, antara lain: bensin, beras, solar, bakso siap santap, angkutan antar kota, daging ayam ras, tarif air minum pikulan, dan lain-lainnya. Sementara komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain: cabai merah, bawang merah, minyak goreng, emas perhiasan, tomat, jengkol, dan lain-lainnya,” jelasnya.

Dijelaskan pula, dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 1,87%, diikuti oleh Kota Dumai sebesar 1,57% dan Kota Pekanbaru sebesar 1,56%. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Sibolga sebesar 0,33%.

“Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut: Dumai urutan ke-2, Pekanbaru urutan ke-3 dan Tembilahan urutan ke-18,” ungkapnya.***

Exit mobile version