Nasib Kelapa Inhil Terus-terusan Terbentur Tata Niaga

Share
BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Persoalan harga kelapa di Inhil hingga saat ini masih terbentur tata niaga yang kurang baik. Aturan dagang oleh beberapa perusahaan di daerah justru melangkahi aturan-aturan yang ada. Informasi ini disampaikan oleh Kabid Promosi dan Pengolahan Hasil Perkebunan (PPHP) Disbun Riau, Ferry HC kepada bertuahpos.com, Jumat (16/01/2014).
Â
“Sebetulnya, persoalan harga kelapa di Inhil itu tidak perlu dikhawatirkan. Karena pasarnya sudah jelas, yakni PT Pulau Sambu dan jajarannya selaku pembeli pertama. Pasar keluar negri seperti Malaysia dan Singapura juga bergantung pada kelapa Inhil,” ujarnya.Â
Â
Hanya saja tata niaganya dan tertib dangannya yang paling penting. Aturannya harus dipenuhi oleh perusahaan. Misalnya PT Pulau Sambu, harus lebih terbuka kepada petani. Ada beberapa kesepakatan antar kedua belah pihak yang belum terlaksana. Hal inilah yang membuat harga kelapa tidak mendekati harga normal. Padahal  pasarnya akan terus ada.
Â
Yang lebih menyedihkan lagi, kata Ferry, kelapa yang masuk ke Pekanbaru, jika disebutkan dari Inhil maka harganya rendah. Segitulah efek dagang. Inilah yang dimaksudnya tata kelola niaga yang tidak baik.
Â
“Kelapa itu, kalau dibilang dari Inhil, satu truk. Kemudian masuk lagi satu truk tapi dari arah Sumatra Barat dengan plat sana, dan masuk ke pasar yang sama ini dibilang dari Sumbar. Maka harganya lebih bagus. Padahal kelapanya dari Inhil juga. Segitulah efek dagang dipasar kita ini. Ini sudah kita buktikan kebenarannya,” tambahnya.
Â
Fenomana ini sengaja dimunculkan oleh imej pasar. Hal ini lah yang mesti diperbaiki oleh pedagang dan petani kelapa dari Inhil. “Jangan dibiarkan yang seperti ini,” katanya.
Â
Selama ini, masyarakat tahunya bahwa kelapa dari daerah Sumbar memang bagus jenis kelapamnya. Padahal kelapa Inhil jauh lebih bagus. Hal ini langsung dibuktikan dari hasil uji laboratorium balai penenelitian kelapa di Manado.
Â
Â
“Termasuklah kualitas santannya, air, tempurung, sabut kelpanya juga, itu lebih barus kelapa di Inhil. Karena memang daerah pasang surut buah kelapanya lebih baik. Kita tidak bermaksud membedakan letak geografis, tapi sebetulnya kedua daerah ini punya potensi. Tapi pasar membandingkan seperti itu. Termasuk dari bentuk ukuran. Jauh lebih besar kelapa Inhil,” ujarnya. (melba)
Â
Â
Â