Kasihpapa Kurang Efektif, Wako Akui Sulit Ubah Mainset Pegawai

Share

BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Walikota Pekanbaru, Firdaus MT sudah memprogramkan hari Kamis Bersih Tanpa Polusi Asap atau disebut Kasih Papa sejak Desember 2014. Maksud program ini agar seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kerja Pekanbaru tidak memakai kendaraan pribadi, dan wajib pakai transportasi umum atau sepeda.

Namun Sejak setahun berjalan ternyata masih saja ada pegawai yang memakai kendaraan pribadinya. Kadang ada pegawai yang mengakali dengan kendaraan pribadi dan memarkir kendaraannya di luar kantor. Selain itu jika orang nomor satu di Kota Bertuah ini tidak di tempat, maka mobil plat merah akan sangat mudah dijumpai.

Menyikapi hal ini, Wali Kota Pekanbaru H Firdaus MT kesal bawahannya masih ada yang suka menggunakan kendaraan dinas saat masuk kantor disetiap hari Kamis. Padahal, hari Kamis itu, orang nomor satu di Pekanbaru sudah mencanangkan program Kasih papa sejak setahun yang lalu.

 Firdaus MT mengatakan ini membuktikan ternyata masih ada ASN di lingkungan pemerintahannya belum siap dengan diterapkannya program kasihpapa. Bahkandengan tegas dirinya menyebut pegawai yang tidak menjalankan program kasih papa tidak disiplin.

 “Mengubah mainset itu tak semudah yang kita ucapkan. Jadi jika masih ada ASN yang tak disiplin dan masih menggunakan mobil dinas saat ke kantor, ini sebuah gambaran belum siapnya kita untuk berubah,” sebutnya, Kamis (10/12/2015).

Dikatakan Wako, sebagai masyarakat yang mendengungkan madani maka ciri khas utamanya masyarakat dan ASN adalah menjalankan kedisplinan. “Bagaimana kita mau menjadi masyarakat dan ASN yang pintar, kalau disiplin saja tak mau. Disiplin itu kunci utamanya, dan ini adalah tantangan bagi kita semua. Inilah yang diharapkan oleh Presiden,” kata Wako.

Saat ini pihaknya tengah mempertimbangkan untuk mengkhususkan beberapa Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) untuk pegawai. “Yang jelas ini akan jadi pertimbangan kita. Kalau bisa kita beli bus lagi, tanpa harus menggunakan bus yang memang peruntukannya sudah untuk masyarakat,” rencananya.

Sebelumnya Direktur Utama (Dirut) PD Pembangunan, Heri Susanto kepada kru bertuahpos.com menyampaikan adanya program Kasih papa tidak otomatis memberikan pendapatan yang signifikan untuk bus TMP.

Pada hari biasa pihaknya melayani setidaknya 11.000 orang, dan bertambah ratusan saat pelaksanaan Kasih Papa. “Kalau hari biasa omset Rp 39 juta dengan Kasih Papa bertambah sekitar Rp 2 jutaan,” katanya.

Bahkan kini, bus yang dikelola BUMD ini berkurang pendapatan dikarenakan adanya selisih harga tiket dengan tarif angkutan lain. Seperti oplet atau Bus umum lainnya. (Riki)