Garam Kasar Langka, Sekdaprov Riau: Itu Yodiumnya Tinggi, Kalau Anak Kena Gondok Kita Repot

Share

BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sudah 2 pekan belakangan pedangan pasar tradisional di Pekanbaru mengeluhkan kelangkaan pasokan garam kasar. Sehingga membuat harga garam naik.

Menanggapi soal kelangkaan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi menyadari, bahwa garam menjadi salah satu bumbu utama masakan, sehingga keberadaannya perlu dijaga. 

“Garam kasar itu kan yodiumnya tinggi. Kalau anak-anak kena sakit gondok kita juga yang repot,” ujarnya kepada bertuahpos.com, Kamis (13/7/2017). 

Sejumlah agen pemasok keperluan harian, dan toko barang harian di beberapa titik pasar di Kota Pekanbaru, juga mengakui soal kelangkaan garam kasar ini. Sehingga stok yang tersedia tidak mampu memenuhi permintaan masyarakat. 

Akibat kelangkaan itu, berimbas pada harga garam naik. Biasanya harga garam Rp 5.000/pack kini naik menjadi Rp 6.000/pack di tingkat agen. Bahkan terus mengalami kenaikan hingga Rp 8.000/pack sampai Rp 9.000/pack.

Baca: Garam Kasar Hilang Dari Pasar, Itu Harus Ditelusuri ke Gudang Distributor

Sementara itu, untuk harga satu bungkus kecil garam kasar yang biasanya hanya Rp 1.000/bungkus, naik menjadi Rp 2.000/bungkus. Untuk garam kasar bungkus sedang, biasanya dihargai Rp 2.000 sekarang menjadi Rp 3.000 /per bungkus dan garam halus yang biasanya seharga Rp 5.000/bungkus naik menjadi Rp 5.500/bungkus sampai Rp 6.000/bungkus.

Kata Ahmad Hijazi, pihaknya sudah mendorong kepada Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Riau untuk turun langsung ke lapangan. Terutama melakukan pengecekan langsung ke gudang distributor garam di Pekanbaru. 

“Masalah seperti ini harus diidentifikasi cepat. Sebelum muncul masalah yang lebih rumit nantinya,” tambah Ahmad Hijazi. (bpc3)