# PilwakoPekanbaru Golkar dan Demokrat Tak Mungkin Menyatu

Share

BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Pemilihan Kepala Daerah di Pekanbaru memang paling dinanti-nanti. Selain sebagai Ibu Kota Provinsi Riau, Pemilihan Walikota Pekanbaru disebut-sebut sebagai barometer kemenangan suatu partai.

Sejak awal tahun 2016, banyak partai yang sudah membuka Penjaringan bakal calon walikota dan wakil walikota untuk umum. Termasuk Partai Golkar dan Demokrat yang nota bene memiliki kursi dominan di DPRD Kota Pekanbaru.

Namun menurut Pengamat Hukum Tata Negara Universitas Riau, Maxaxai Indra, kemungkinan Partai beringin bersama sama dengan Demokrat usung kandidat dirasa sulit terwujud. “Bukan tidak mungkin. Namun melihat peta politik antara Golkar dan Demokrat bersatu itu rasanya sulit,” ujarnya, Rabu (04/05/2016).

Alasan Indra mengatakan hal itu dikarenakan antara Golkar dan Demokrat hanya butuh satu partai untuk berkoalisi agar bisa mengusung calon sendiri. Seperti Golkar yang saat ini punya tujuh kursi di legislatif, sehingga hanya perlu mencari satu partai yang punya tiga kursi untuk memenuhi syarat minimal sembilan mengusung calon sendiri.

Sama halnya dengan Demokrat yang memiliki enam kursi, cukup mengandeng satu partai yang punya tiga atau empat kursi di DPRD Pekanbaru. “Hal ini yang membuat Golkar dan Demokrat kemungkinan bersatu itu kecil,” katanya.

Kemudian kedua partai ini memiliki kader-kader yang potensial untuk diusung. Seperti Golkar ada Septina Primawati, Masnur Ketua Komisi E DPRD Riau, Erizal Muluk Ketua DPD Golkar Pekanbaru, atau Heri Susanto Direktur Utama PD Pembangunan. “Sama juga Demokrat di situ ada nama incumbent Firdaus MT ada juga Noviwaldy Wakil Ketua DPRD Riau. Tentunya masing-masing partai maunya kader mereka nomor satu bukan sekedar wakil,” katanya.

Mengenai adanya deklarasi partai untuk berkoalisi beberapa waktu lalu, Indra melihat hal itu terlalu dini. “Saya melihat koalisinya rapuh,” sebutnya. Malahan dengan adanya partai dominan kursi terus PDIP yang merupakan partai pemenang Pemilu, akan membuat partai-partai kecil mencari jalan aman. Maksudnya mendukung calon yang punya peluang besar untuk menang.

Tetap saja bagi Indra, dalam dunia politik tidak ada yang pasti. Segela kemungkinan bisa saja terjadi. “Namanya politik, kadang bisa berubah 180 derajat dari prediksi. Intinya Pilwako Pekanbaru 2017 ini akan berlangsung seru,” tutup dosen Universitas Riau ini.

Penulis: Riki