MUI Riau Ingatkan Tradisi Mandi Balimau Jangan Ternodai Maksiat

Share

BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Tidak terasa sebentar lagi umat muslim di seluruh dunia dan Provinsi Riau khususnya akan menjalankan ibadah puasa. Biasanya juga dalam menyambut bulan suci Ramadan ini masyarakat sangat akrab dengan tradisi mandi balimau.

Mandi balimau adalah tradisi dimana masyarakat sengaja beramai-ramai turun ke sungai biasanya pada H-2 atau H-1 jelang memasuki puasa pertama. Sebagai bentuk suka cita Menyambut datangnya bulan suci Ramadan yang setahun sekali.

Namun Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau mengingatkan agar masyarakat tidak menjadikan mandi balimau seperti kewajiban sebelum memulai puasa. “Karena mandi balimau bukan keharusan dalam Islam. Melainkan hanya tradisi masyarakat saja,” sebut Nazir, Senin (30/05/2016).

Selain itu yang perlu diingat niat mandi balimau hanya sebagai bentuk suka cita dalam menyambut datangnya bulan suci ramadan semata. “Karena memang kita dianjurkan bergembira sambut Ramadan. Bisa dengan banyak cara, seperti mandi belimau ini atau petang megang di Pekanbaru. Namun yang terpenting tidak keluar dari syariat Islam,” pesan Nazir.

Selain itu mantan Rektor UIN Suska Riau ini mengkritik penyelenggaraan mandi belimau yang antara lelaki dan perempuat bercampur. “Jangan nodai datangnya bulan suci dengan maksiat,” katanya.

Untuk itu Nazir menghimbau kepada Pemerintah Daerah (Pemda) di Riau jika memang ingin mengadakan iven mandi balimau supaya lokasi untuk wanita dan pria tidak bercampur. “Kita mencegah maksiat yang bisa terjadi. Jangan sampai bergembira sambut datangnya Ramadan malah ternodai dengan maksiat,” sebutnya.

Prof Nazir mengharapkan agar masyarakat mengedepankan nilai kesopanan terutama di budaya melayu. Sehingga pelaksanaan tradisi semacam petang megang atau mandi balimau tidak terganggu oleh perbuatan segelintir orang.

Dan yang paling penting, katanya kegembiraan yang dimaksud Dalam Menyambut bulan suci Ramadan dikarenakan momen yang penuh ampunan ini hanya datang sekali dalam setahun. Sehingga sangat merugi seandainya masyarakat lupa giat beribadah Padahal tidak ada jaminan masih bisa berjumpa puasa tahun yang akan datang. “Sebaiknya Perbanyak zikir dan mohon pengampunan. Itu lebih baik,” pesannya.

Penulis: Riki