L’chees, Awalnya Tongkrongan Nenek-nenek

Share
BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Mungkin Anda tak akan mengira sama sekali jika L’cheese Factory berawal dari tempat nongkrongnya nenek-nenek. Tapi memang itu kenyataannya.
Â
“Awalnya sih, L’cheese ini tempat nongkrong nenek-nenek. Kami memanggil ibu kami dengan sebutan Opung Lintje (Nenek Lintje). Dialah owner paling atas dari cafe ini,” ujar Nanda, yang merupakan salah satu dari anak pemilik L’cheese Factory kepada Bertuahpos.com Rabu(13/08/2014).

Opung Lintje sering nongkrong-nongkrong bareng teman-temannya, meskipun sudah pensiun. Ia juga hobi berwisata kuliner, terutama menu cake di berbagai kota. Seperti Bandung, Jakarta dan kota lain yang dikunjunginya.

Dengan pengalaman, kemampuan membuat cheesecake serta dukungan anak bungsunya yang kuliah di perhotelan, Lintje pun mendirikan L’cheese Factory. “Mereka mendalami usaha cheese cake itu. Dan kami sebagai abang-abangnya tentu memberikan support,” tambah Nanda.

Cafe ini menggusung tiga filosofi penting, yakni Dream, Love and Family. Jadi didesain dengan nuansa family seperti rumah, yaitu dengan mengambil ornameb dari kayu dan dedaunan.

“Pemilihan warna ungu juga melambangkan tumbuh pelan-pelan baik dalam usaha maupun konsumen yang tumbuh bersama kami. Karena segmen kami ini anak muda, keluarga dan pekerja,” tambahnya.

Cafe ini dilengkapi dengan beragam fasilitas pendukung seperti free wi-fi dan sofa yang nyaman. Jadi bisa dipastikan Anda bakal betah berlama-lama di sini. Info lebih lanjut mengenai L’Cheese Factory, bisa tanya-tanya langsung di L’Cheese Factory Jl. Durian, No 28, Sukajadi – Pekanbaru.(maulana)