Dipantau Langsung Pusat, Andi Rachman Mulai Takut APBD Tak Terealisasi Cepat

Share

BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman memberi catatan khusus kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Riau, bahwa sepanjang bulan suci Ramadan kinerja, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tetap harus dijalankan.

Andi Rachman mengatakan, hingga saat saat ini realisasi APBD yang baru tercapai baru 15 persen. Angka ini masih sangat sedikit, mengingat pada tahun 2016, sudah berjalan hampir satu semester. Meski dia tidak memberi target selama bulan puasa berapa realisasi yang harus tercapai, tetap saja, urusan untuk menjalankan realisasi anggaran harus menjadi prioritas

“Pokoknya, saya imbau semua SKPD untuk segera menyelesaikan urusannya, agar realisasi APBD kita bisa tetap berjalan. Puasa bukan alasan untuk tidak kerja,” katanya, Jumat (03/06/2016).

Dia menambahkan, SKPD untuk segera melakukan konsultasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) untuk membicarakan masalah-masalah yang tengah dihadapi dalam menjalankan realisasi itu. Dalam waktu singkat menjelang libur panjang nanti, Satker diminta untuk tidak melalaikan waktu sehingga menjadi kendala dalam serapan APBD.

“Kita ini dimonitor langsung oleh Pemerintah Pusat. Termasuk berapa saldo keuangan daerah,” tambahnya.

Apabila realisasi anggaran Pemerintah Provinsi Riau masih sedikit, maka kemungkinan besar, anggaran yang tersisa akan dilakukan konversi ke Surat Berharga Negara (SBN), akan lebih besar. Dia menegaskan, realisasi anggaran pemerintah yang sedikit akan sangat berpengaruh terhadap keuangan Pemerintah Riau ke depannya.

“Yang bawahan, juga minta tolong bantu kepala dinas dan kepala badan masing-masing. Kalau ada kendala langsung konsultasi dengan kepala badan. Untuk kepala badan langsung lakukan konsultasi masalahnya ke Pak Sekda, atau ke saya,” tambahnya.

Bagaimanapun, Andi Rachman takut, realisasi anggaran Pemerintah Riau yang sedikit akan kembali memberi dampak buruk terhadap perekonomian. Ketakutan itu bukan tanpa alasan mengingan anggaan Dana Bagi Hasil (DBH) Riau sudah dipotong Rp4 triliun.

Penulis: Melba