Belajar dari Getirnya Kehidupan, Inilah Perjalan Panjang Sang GM Pesonna Hotel Pekanbaru

Share

BERTUAHPOS.COM – Semua mengalir begitu cepat. Satu persatu, tantangan hidup dilalui. Tak ada yang bisa menduga bahwa keberhasilan yang dicapai saat ini merupakan buah hasil jerih payah Agus Juharto selama berpuluh tahun. Bahkan tidak pernah sedikitpun terlintas di benalnya, bahwa dia akan menjadi General Manager [GM] di Hotel Pesonna Pekanbaru.

“Saya juga nggak tahu kenapa saya bisa terpikat dengan hotel. Padahal dulunya saya sangat suka dengan bahasa,” ungkap Toto, sapaan akrab Agus Juharto, saat berbincang santai dengan kru bertuahpos.com, di Pesonna Hotel, Jalan Jendral Sudirman, Pekanbaru.

Kegemarannya dengan bahasa membuat hatinya tergerak untuk menggali dan mendalami lebih jauh tentang itu. Bahasa pula yang membawanya merantau dari Madiun, Jawa Timur ke Pulau Bali pada tahun 1989, setelah dia menamatkan pendidikan SMA.

“Awalnya saya sempat bekerja di Surabaya kerja di pabrik. Kurang lebih 6 bulanan, ngumpulin duit sambil kursus Bahasa Inggris. Cari patner untuk ngobrol Bahasa Inggris-kan susah di Surabaya. Kalau di Bali banyak. Saya bisa ngobrol dengan bule-bule di pantai. ” katanya.

Di Bali, Toto belajar sambil bekerja. Dia mengambil sekolah di bidang pariwisata. Namun tidak menyamatkan pendidikannya. Meski demikian, Toto sudah bisa diterima di dunia pekerjaan.

Toto menggeluti dunia perhotelan mulai dari profesi paling bawah. Dia bertahan dan terus belajar dengan pengalamannya selama bekerja di Bali.

Tahun 2000, Toto balik kembali ke Surabaya dan dipercayai untuk memegang Pesonna Hotel. Kemudian pindah ke Balik Papan, Lampung, Bandung, Jakarta, Banyuwangi, Makassar, Pekalongan, dan kini Toto menjadi GM Pesonna Hotel di Pekanbaru.

Segudang pengalaman hidup ini dia dapatkan selama dia bekerja berpindah kota. Kondisi itu tidak membuatnya patah semangat untuk belajar, hingga dia berhasil menamatkan S1 pada tahun 2018. “Dan di sini [Pekanbaru], saya kuliah lagi ambil S2,” tuturnya.

“Sebenarnya, di awal tahun 90-an, untuk orang model kayak saya ini [fisik] kecil, wajah tidak menarik memang tidak menarik juga untuk diterima bekerja di hotel. Terutama untuk FO, ya, yang postur tubuh harus tinggi besar dan genteng,” kata Toto.

“Makanya kalau ada GM, seusia saya, latar belakangnya FO, pasti ganteng dan tubuhnya bagus. Kecuali saya. Karena memang itu syaratnya. Saya mulai karir bahkan dari telpor operator, kemudian masuk ke reservasi, reseption, dan terus naik.”

Agus Juharto GM Pesonna Hotel Pekanbaru (Foto: Istimewa)

Toto juga pernah mengalami pengalaman menyedihkan selama di Bali, dan tidak mulus. Berbagai cobaan berhasil dia tempuh dengan semangat. Kondisi seperti itu, hingga kini masih membekas di pikiran Toto. “Bahkan untuk makan saja, saya mengharapkan ada orang yang membutuhkan jasa saya, baru saya dapat makan,” sambungnya.

Motivasi Toto hingga membuatnya sampai pada posisi ini, tidak lain karena peran orang tuanya dengan didikan keras. Dia membahasan “diusir” oleh orang tuanya dari rumah agar bisa belajar bertahan hidup dan menjadi manusia tangguh seutuhnya.

Ibarat filosofi pohon pisang, anakan [tunas] bisa tumbuh dengan baik setelah dipisahkan dari indukannya, dan akan membentuk rumpun baru yang tumbuh subur. Ayahnya pernah bilang, “Saya hanya bisa menyekolahkan kamu sampai SMA. Kalau kamu ingin hidup lebih baik, silahkan pergi dari rumah.”

“Saat saya ke Bali, bahkan keluarga itu tidak ada yang tahu saya di mana, saya makan apa. Apalagi tahun-tahun itu kan alat komunikasi sangat terbatas sekali. Bahkan tiga tahun pertama saya tidak berkomunikasi dengan rumah [keluarga dan orang tua],” cerita Toto.

Pesonna Hotel adalah Grup Pegadaian. Sebuah terobosan besar berhasil dilakukan dengan mengusung hotel berkonsep halal. Inti utamanya adalah muslim friendly, di mana kebutuhan yang paling utama yakni memudahkan bagi orang muslim untuk bersuci dan beribadah.

Menurut Toto, seluruh fasilitas hotel ini sudah disetting mudah untuk umat muslim bersuci dan beribadah. Hampir setiap ruang kamar di Pesonna Hotel memiliki ruangan untuk salat, arah kiblat, perlengkapan salat seperti sejadah, mukena dan Al-Quran.

Sedangkan dari sisi makanan, umat muslim biasanya selalu ragu jika harus memakan makanan hotel. Di hotel ini semua makanan sudah tersertifikasi halal oleh MUI. Termasuk kalau ada menu-maru baru, tetap harus kami laporkan ke MUI. “Pinsipnya, kalau halal sudah pasti sehat, dan kalau sehat belum tentu halal,” kata Toto.

Kedepan, Toto ingin membawa arah Pesonna Hotel, di mana 80% penduduk Indonesia adalah muslim. Turis dari Timur Tengah merupakan pasar yang cukup tinggi, dan mereka menganggap Indonesia adalah surga dunia.

Hal ini merupakan peluang sangat besar untuk pengembangan bisnis perhotelan di Tanah Air. Dan Pesonna Hotel, diyakini akan sangat mampu bersaing untuk mendapatkan pasar tersebut dengan konsep halal turism yang mereka usung. (bpc3)