Tiongkok Tahan Impor dari Riau

BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Dari 10 negara terbesar tujuan ekspor nonmigas Riau, Tiongkok salah satu negara yang menahan impor produk nonmigas dari Riau. Jika dibanding bulan November dengan Desember 2017, sebanyak 5 negara menahan impornya dari Riau. Sedangkan 5 negara lagi mengalami peningkatan permintaan produk nonmigas. Penurunan terbesar terjadi pada ekspor ke negara Tiongkok USD 88.44 juta.

 

Selain Tiongkok, ada Amerika Serikat yang menahan impor produk non Migas dari Riau, sebesar USD 18.82 juta, dan Bangladesh US$ 14.96 juta. Sedangkan kenaikan terbesar terjadi pada ekspor ke negara Pakistan US$ 49.79 juta, Belanda US$ 19.68 juta, dan Malaysia US$ 3.70 juta. 

 

Kepala Badan Pusat Statistik Riau Aden Gultom mengatakan, nilai ekspor di Riau terkoreksi (turun). Pada Desember 2017 mencapai USD 1.44 miliar atau mengalami penurunan 5,74% dibanding ekspor November 2017. Kondisi serupa terjadi pada ekspor nonmigas pada Desember 2017 mencapai USD 1.25 miliar, turun 6,24% dibanding

ekspor nonmigas November 2017. 

 

“Kontribusi seluruh ekspor Riau terhadap nasional sebesar 9,72%. Secara kumulatif nilai ekspor Riau Januari-Desember 2017 mencapai USD 16.16 miliar atau meningkat 17,93% dibanding periode yang sama tahun 2016, demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD 13.81 miliar atau meningkat 23,04%.

 

Dia menambahkan, sementara untuk nilai impor Riau Desember 2017 mencapai USD 202.46 juta atau meningkat 7,97% dibanding impor November 2017. Sebaliknya impor nonmigas Desember 2017 mencapai USD 139.69 juta, turun 20,97% dibanding impor nonmigas November 2017. 

 

Kontribusi seluruh impor Riau terhadap nasional sebesar 1,34%. Secara kumulatif nilai impor Riau Januari-Desember 2017 mencapai USD 1.48 miliar atau meningkat 13,25% dibanding periode yang sama tahun 2016. 

 

“Demikian juga impor nonmigas mencapai USD 1.21 miliar atau naik 13,45%. Neraca Perdagangan Riau bulan Desember 2017 surplus sebesar USD 1.23 miliar, sementara kumulatif selama Januari-Desember 2017 surplus sebesar USD 14.69 miliar,” ujarnya. (bpc3)