ICA Pekanbaru, Aktif Ikuti Kontes-kontes Kucing Tingkat Nasional

 

BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Penggemar kucing di tanah air tentunya sudah pernah mendengar tentang Komunitas ICA (Indonesia Cat Associations). Sebuah wadah bagi para penggemar binatang yang dijuluki si manis ini. 

 

ICA berdiri sejak tahun 2003 di Jakarta, dan terus berkembang ke kota-kota lainnya di Indonesia. Seperti di Bandung, Surabaya, Medan, Aceh dan kota lainnya, termasuk di Pekanbaru.

 

Ketua ICA Pekanbaru, Tety Purnama Dewi kepada bertuahpos.com menjelaskan, untuk area Pekanbaru, ICA berdiri sekitar dua tahun yang lalu. Tepatnya pada 17 Juni 2013.

 

Melalui komunitas ini, para member bisa saling berbagi informasi seputar perawatan kucing, hingga persiapan menuju kontes. “Memang ICA ini menjurus ke kontes-kotes, bahkan sudah berasosiasi dengan kontes serupa di luar negri,” jelasnya akhir pekan lalu.

 

Beragam iven kontes pernah diikuti oleh para member ICA Pekanbaru. Antara lain kontes kucing di Jakarta, Bandung, Medan dan Jogja. “Untuk kontes di Medan, anggota kami ada yang berhasil meraih juara umum tahun 2012,” tambahnya.

 

Selain kontes ke luar kota, ICA Pekanbaru juga pernah menjadi tuan rumah iven ini. Yaitu ICA Cat SU Nasional di bulan Juli 2014, bertempat di mall Central (Pasar Kodim). Adapun peserta yang ikut antara lain dari Dumai, Palembang, Jambi dan kota lainnya. 

 

Tety menambahkan, para pemilik kucing di ICA harus benar-benar memperhatikan hewan piaraannya itu. Jadi tidak bisa sembarangan memelihara kucing. “Artinya, kalau kita mau mengadopsi kucing, ya harus kita rawat,” ujarnya.

 

Dijelaskannya, janganlah sampai memilih makanan yang kualitas rendah untuk kucing. Makanan ini juga harus disesuaikan dengan kebutuhan kucing. Selain itu juga jangan pelit periksa ke dokter.

 

“Kebersihan kandang juga penting. Setidaknya sekali satu minggu, kandang wajib disterilkan dengan memakai cairan dissinfectan. Tujuannya agar menghindari tumbuhnya Jamur, bakteri, kutu dan penyakit lainnya yang dapat menyerang kucing kesayangan kita,” ingat Tety. (didam)