BERTUAHPOS.COM — Pemprov Riau mengakui bahwa upaya untuk mewujudkan swasembada pangan dihadapkan dengan berbagai tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur, perubahan iklim, hingga alih fungsi lahan dengan luas signifikan.
Asisten II Setdaprov Riau, M Job Kurniawan, mengatakan kendala tersebut merupakan tantangan yang serius untuk mewujudkan pangan sebagai bagian dari ketahanan pangan nasional.
Ketimpangan akses jalan menuju sentra produksi, irigasi yang belum optimal, serta konversi lahan pertanian menjadi kawasan industri dan pemukiman menjadi hambatan utama yang mengancam keberlanjutan produksi pangan di daerah ini.
Kendati demikian, Pemda dituntut untuk mencari solusi strategis agar target swasembada pangan tidak sekadar menjadi wacana.
“Semuanya perlu dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Khususnya di sektor pertanian,” katanya dalam acara sosialisasi rancangan Inpres Pendayagunaan Penyuluhan Pertanian di Pekanbaru, pada 4 Februari 2025.
Dia menambahkan, sekitar 1.200 penyuluh di Riau kemungkinan belum cukup untuk menjangkau seluruh wilayah pertanian, terutama di daerah terpencil dan perbatasan. Oleh karena itu, menurutnya, perlu ada langkah strategis agar peran penyuluh pertanian dapat lebih optimal.
Menurutnya pemerintah pusat melalui Instruksi Presiden, berkomitmen meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga penyuluh serta memperkuat jaringan komunikasi dan infrastruktur yang mendukung program swasembada pangan.
Oleh karena itu, M Job mengajak para penyuluh pertanian untuk memperkuat komitmen dalam menjadikan Riau sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Upaya ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani.
“Melalui sosialisasi ini, pihaknya berharap dapat menyamakan persepsi dan memperkuat komitmen antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta seluruh pihak terkait guna mendukung percepatan swasembada pangan,” katanya.***