BERTUAHPOS.COM – Sebanyak 32 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dilaporkan terjadi di Kota Pekanbaru sejak 2 Januari 2025.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru, Lina Primadesa, mengungkapkan kasus tersebut disebabkan oleh curah hujan yang tinggi selama tiga pekan terakhir.
“Kasus ini kalau dibanding bulan yang sama pada tahun lalu lebih rendah, dan tidak ada yang meninggal dunia,” ujar Lina, Rabu 22 Januari 2024.
Lina menyatakan semua pasien yang terpapar DBD telah kembali sehat. Meski demikian, ia memperingatkan potensi peningkatan kasus selama Januari hingga Februari, terutama jika curah hujan masih tinggi.
“Berdasarkan data tahun lalu, kasus DBD pada Januari mencapai 67 kasus, lalu meningkat menjadi 84 kasus di Februari. Pola ini bisa saja terulang, apalagi saat ini cuaca sering hujan dan terjadi perubahan drastis dari panas ke hujan,” jelas Lina.
Menurut Lina, cuaca ekstrem menjadi salah satu faktor utama tingginya kasus DBD. Ia mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta langkah 3M Plus: menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
“Kami mengajak warga untuk menjaga kebersihan lingkungan. Kalau memang diperlukan pengasapan (fogging), kami siap melakukannya. Namun, jika tidak, kami akan memberikan bubuk abate untuk penampungan air agar tidak menjadi sarang nyamuk,” tambahnya.
Pihak Dinkes Pekanbaru juga terus memantau perkembangan kasus DBD di wilayahnya. Upaya pencegahan seperti edukasi masyarakat, penyemprotan fogging, dan distribusi bubuk abate menjadi langkah strategis untuk menekan angka kasus.
“Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan, terutama di musim hujan ini, agar tidak ada lagi yang terkena DBD. Waspada adalah kunci untuk melindungi diri dan keluarga,” tutup Lina.