BERTUAHPOS.COM — Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid menyoroti tingginya jumlah tenaga kerja asal Kabupaten Kepulauan Meranti yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri.
Masalahnya, kata dia, sebagian besar dari PMI tersebut bekerja di luar negeri tanpa mengantongi dokumen resmi. Sehingga keselamatan dan jaminan kesejahteran mereka sangat terancam.
Hal ini disampaikan Abdul Wahid kepada awak media usai dilantik sebagai Gubernur Riau di Jakarta, pada 20 Februari 2025.
“Berdasarkan statistik, ada puluhan ribu tenaga kerja kita dari Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi PMI di Malaysia, hanya 5.000 yang memiliki dokumen resmi (legal),” katanya.
Abdul Wahid menyebut, kondisi ini terjadi akibat minimnya lapangan pekerjaan di kampung halaman, dan tuntutan ekonomi memaksa mereka harus nyeberang ke negeri tetangga untuk mendapatkan pekerjaan.
Masalahnya, kata dia, para pekerja ilegal ini dihadapkan oleh berbagai ancaman, mulai dari masalah keamanan, hingga tidak adanya jaminan kesejahteraan. Bahkan, mereka juga terancam menajdi korban perdagangan manusia atau human traficking.
“Salah satu penyebabnya karena keterbatasan lapangan pekerjaan di daerah,” tambahnya.
Dia menyebut, Pemprov Riau dan Pemkab Meranti sama-sama punya tanggung jawab untuk mencarikan solusi atas persoalan tersebut. “Maka, mau tak mau kita harus mencari solusi,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu solusi yang ditawarkan yakni pemerataan pembangunan sehingga mendorong pertumbukan ekonomi daerah. Dengan demikian, masyarakat tempatan tidak harus keluarga negeri untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
“Selama ini, pertumbuahn ekonomi kita tagnan di bawah angka 5%. Kalau seperti ini terus, maka peluang lapangan pekerjan tebuka,” tuturnya.***