BERTUAHPOS.COM – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di Provinsi Riau meningkat tajam hingga akhir Januari 2025. Tercatat sudah ada 60 kasus PMK yang tersebar di lima kabupaten.
“Iya, sudah 60 kasus yang tersebar di lima daerah, dan yang paling banyak itu ada di Kabupaten Indragiri Hulu,” ujar Kabid Kesehatan Hewan Dinas PKH Riau, drh Faralinda Sari, Kamis, 30 Januari 2025.
Berdasarkan data terbaru, sebaeran PMK terdapat di Indragiri Hulu sebanyak 26 kasus, Indragiri Hilir ada 18 kasus, Kampar 6 kasus, Bengkalis 5 kasus, Kuantan Singingi (Kuansing) 5 kasus.
Meningkatnya kasus ini membuat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau mengimbau para peternak untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem.
Musim hujan dan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Riau dinilai mempercepat penyebaran PMK serta meningkatkan risiko penyakit lain seperti Septicaemia Epizootica (sapi ngorok) dan Jembrana. Kedua penyakit ini juga menjadi ancaman serius bagi peternakan di Riau.
Sebagai langkah antisipasi, Dinas PKH Riau telah mendistribusikan 4.100 dosis vaksin PMK ke lima kabupaten/kota terdampak. Vaksinasi difokuskan pada desa-desa yang masih bebas kasus dengan menerapkan ring vaksinasi dalam radius 3 km dari titik kasus.
“Vaksin tahap pertama sebanyak 4.600 dosis sudah selesai kami distribusikan,” kata Faralinda.
Pemerintah pusat juga akan mengirimkan 13 ribu dosis vaksin PMK tambahan ke Riau pada Februari mendatang. Tahun ini, Riau mendapatkan alokasi total 53.600 dosis vaksin, yang akan dikirimkan secara bertahap. Pada tahap awal, lebih dari 30 ribu dosis akan segera diterima untuk mempercepat penanganan wabah.
“Dengan meningkatnya jumlah kasus, peternak diimbau untuk lebih waspada dan segera melaporkan jika menemukan gejala PMK pada ternak mereka,” tutup Faralinda.
Pemerintah berharap dengan langkah cepat dan distribusi vaksin yang merata, penyebaran PMK di Riau dapat dikendalikan dan tidak berdampak lebih luas pada sektor peternakan.***