BERTUAHPOS.COM – Harga cabai merah di Kota Pekanbaru terus mengalami lonjakan signifikan, bahkan sempat menyentuh angka Rp100 ribu per kilogram di Pasar Pagi Arengka.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama para pembeli yang mengeluhkan harga yang semakin mahal.
Merespons hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tengah mempertimbangkan langkah-langkah strategis, termasuk kemungkinan menggelar operasi pasar guna menstabilkan harga.
Namun, sebelum mengambil keputusan, Pemko akan terlebih dahulu melakukan peninjauan situasi di lapangan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Roni Rakhmat, mengungkapkan bahwa dirinya masih perlu berkoordinasi dengan asisten dan dinas terkait sebelum memutuskan solusi terbaik untuk mengatasi lonjakan harga cabai.
“Harga cabai naik, bahkan di Pasar Pagi Arengka sudah tembus Rp100 ribu per kilogram. Tapi kita akan koordinasi dengan Asisten II apakah perlu operasi pasar atau tidak,” ujar Roni, Rabu 5 Februari 2025.
Menurut Roni, kenaikan harga ini di satu sisi memberikan keuntungan bagi petani dan pedagang, namun di sisi lain memberatkan konsumen. Oleh karena itu, Pemko akan mempertimbangkan situasi pasar sebelum memutuskan langkah intervensi.
“Kadang kalau terlalu murah, kasihan juga petani. Akan tetapi, kita akan lihat survei pasar dulu. Kalau tingkat kunjungan masih tinggi, kita tidak perlu operasi pasar. Tapi kalau sudah rendah, baru kita lakukan operasi pasar,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten II Setdako Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, menegaskan bahwa keputusan terkait pelaksanaan operasi pasar akan diambil dalam pekan ini. Pihaknya juga telah menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mempersiapkan langkah-langkah jika operasi pasar harus dilakukan.
“Kemarin kita sudah minta OPD terkait untuk melakukan komunikasi dengan daerah penghasil guna mempersiapkan rencana operasi pasar,” ungkap Ingot.