BERTUAHPOS.COM – Bencana banjir di Provinsi Riau semakin meluas, dengan 12 desa di empat kecamatan dilaporkan terdampak hingga Minggu 19 Januari 2025.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Riau, banjir telah memengaruhi 2.031 jiwa dari 522 Kepala Keluarga (KK).
“Saat ini empat daerah di Riau masih dilanda banjir, yakni Pekanbaru, Kampar, Siak, dan Kuantan Singingi (Kuansing),” kata Kalaksa BPBD dan Damkar Riau, M Edy Afrizal, Minggu 19 Januari 2024.
Jumlah terdampak tertinggi berada di Kabupaten Siak dengan 1.200 jiwa, diikuti Kuansing sebanyak 375 jiwa, dan Kampar dengan 456 jiwa.
Situasi ini diperkirakan terus memburuk, terutama di Kampar akibat pembukaan lima pintu pelimpahan air (spillway gate) PLTA Koto Panjang setinggi satu meter.
“Pembukaan pintu waduk ini terpaksa dilakukan untuk mencegah kerusakan waduk akibat tingginya curah hujan di hulu. Namun, dampaknya dirasakan oleh masyarakat di hilir, seperti Desa Buluh Cina dan Ranah Sungkai,” jelas Edy.
BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di sepanjang Sungai Kampar untuk tetap waspada terhadap kenaikan permukaan air yang signifikan dan aliran sungai yang deras.
Selain kerugian material, banjir juga memicu risiko kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Riau, drg Sri Sadono Mulyanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menginstruksikan seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit yang sering muncul saat banjir.
“Penyakit seperti diare, penyakit kulit, dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) biasanya meningkat karena kurangnya kebersihan air bersih dan sanitasi,” ujar Sri, yang akrab disapa Ibeng.
Ia menambahkan bahwa tim Diskes Riau telah diterjunkan untuk memberikan edukasi kepada warga terdampak banjir terkait pentingnya menjaga kebersihan.
“Ketersediaan air bersih adalah prioritas utama. Air kotor dapat memicu diare dan penyakit kulit,” tegasnya.
Sri juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan meskipun dalam kondisi sulit. Pemerintah daerah diminta terus memantau situasi banjir dan memberikan bantuan yang diperlukan dengan cepat dan tepat.
“Kami berharap masyarakat tetap waspada, menjaga kesehatan, dan segera melaporkan kebutuhan mendesak, terutama terkait air bersih dan obat-obatan,” pungkasnya.