BERTUAHPOS.COM – Setelah menyelesaikan training camp (TC) selama sebulan di Jepang, para atlet senam Indonesia yang dipersiapkan untuk SEA Games 2025 di Thailand kembali ke Tanah Air.
Mereka kini melanjutkan latihan intensif dalam Pelatihan Nasional (Pelatnas) yang digelar di Bandung.
Pelatih senam Riau, Ahmad Markos, mengungkapkan kebanggaannya karena Riau menjadi salah satu provinsi dengan kontribusi atlet terbanyak dalam Pelatnas kali ini.
Tiga atlet Riau yang terpilih adalah Abiyyu, yang juga akan tampil di Olimpiade dan SEA Games, M. Afrizal, serta Agung Suci Tantio Akbar.
Selain itu, Riau juga mengirimkan M. Tri Saputra sebagai pelatih tim nasional untuk Olimpiade dan SEA Games 2025.
“Ada tiga atlet kami yang mengikuti Pelatnas kali ini, yaitu Abiyyu, M. Afrizal, dan Agung Suci Tantio Akbar. Sementara untuk pelatih, kami mengutus M. Tri Saputra yang akan menangani tim di Olimpiade dan SEA Games 2025,” ujar Ahmad Markos, Rabu 15 Januari 2025.
Selain tiga atlet tersebut, Ahmad Markos menambahkan bahwa Rihansyah, atlet senam lain dari Riau, masih dalam proses administrasi untuk bergabung ke tim nasional SEA Games 2025.
“Ada satu lagi yang akan ikut, Rihansyah, tapi saat ini masih dalam proses,” tambahnya.
Di tengah kebanggaannya, Markos juga menyampaikan usul agar Pelatnas senam bisa digelar di Riau.
Menurutnya, keberlanjutan latihan bersama pelatih asal Jepang akan lebih optimal jika fasilitas latihan di daerah mendapat perhatian serius dari pemerintah.
“Saya masih memperjuangkan agar Pelatnas ini bisa dilaksanakan di Riau. Setelah latihan di Jepang, mereka masih dilatih oleh pelatih dari Jepang. Jadi, saya ingin tempat latihan senam di Riau mendapat perhatian dari pemerintah agar lebih layak,” jelasnya.
Markos menyoroti minimnya fasilitas penerangan di tempat latihan senam para atlet Riau sebagai salah satu masalah utama.
Ia menilai, penerangan yang kurang memadai dapat membahayakan keselamatan atlet, terutama dalam cabang olahraga yang membutuhkan ketepatan gerak dan konsentrasi tinggi.
“Sudah sejak lama kami ajukan agar penerangan di tempat latihan atlet ditingkatkan. Senam ini adalah cabang olahraga yang cukup ekstrem, jadi penerangan yang kurang sangat berisiko bagi keselamatan atlet,” tegasnya.
Markos menegaskan, fokus latihan ini bukan hanya untuk SEA Games 2025, tetapi juga untuk mempersiapkan atlet menuju Olimpiade Musim Panas 2028 di Los Angeles dan PON XXII 2028 di Nusa Tenggara.
Ia berharap, jika Pelatnas bisa dilaksanakan di Riau, perhatian terhadap fasilitas latihan senam akan semakin besar.
“Ini bukan hanya untuk SEA Games, tapi juga untuk Olimpiade 2028 dan PON XXII 2028. Semoga ke depan tempat latihan kita bisa lebih layak dan lebih diperhatikan,” pungkasnya.