BERTUAHPOS.COM — Presiden RI, Prabowo Subianto, memerintahkan agar Kementerian Keuangan menghemat APBN 2025 hingga Rp306,69 triliun dari Rp3,3 ribu triliun. Alasannya untuk stabilitas dan keberlanjutan APBN.
“Pengelolaan APBN harus disiplin, hati-hati, dan tepat sasaran. Efisiensi ini bertujuan untuk menghadapi tantangan ke depan sekaligus mendukung program prioritas pemerintah,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kemenkeu, Deni Surjantoro, di Jakarta.
Penghematan anggaran ini sepenuhnya ditujukan untuk mendukung program prioritas pemerintahan Prabowo yang terangkum dalam Asta Cita. Namun, efisiensi tidak hanya diperuntukkan untuk program makan bergizi gratis senilai Rp71 triliun.
Adapun penghematan dilakukan dengan cara menggeser skala prioritas belanja untuk tahun anggaran 2025. Tapi, kata Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, dana sebesar Rp71 triliun masih kurang untuk memenuhi target memberikan makanan bergizi gratis kepada 82,9 juta warga. Dadan memperkirakan kebutuhan dana mencapai Rp100 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa Kemenkeu tengah mengevaluasi keseluruhan postur APBN untuk mengakomodasi kebutuhan tambahan, termasuk untuk program makanan bergizi gratis.
“Kita sedang mengidentifikasi bagian-bagian APBN untuk memastikan sesuai prioritas yang ditetapkan Presiden, sekaligus mengurangi inefisiensi,” ungkap Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menegaskan bahwa prioritas-prioritas yang telah ditetapkan Presiden akan menjadi fokus utama dalam alokasi anggaran tambahan.
Pada hari yang sama, Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025 diterbitkan.
Inpres tersebut mengatur dua sumber utama penghematan, yaitu; pemotongan anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp256,1 triliun, dan efisiensi alokasi dana transfer ke daerah (TKD) senilai Rp50,59 triliun.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi tidak menutup kemungkinan bahwa hasil penghematan APBN 2025 akan digunakan untuk memperluas cakupan program makan bergizi gratis.
“Presiden ingin program ini menjangkau lebih banyak penerima dan merata di seluruh wilayah. Hasil penghematan ini kemungkinan besar bisa diprioritaskan untuk mendukung program tersebut,” kata Prasetyo.***