BERTUAHPOS.COM — PT Pertamina Drilling Services Indonesia atau Pertamina Drilling bekerja sama dengan PT Badak Natural Gas Liquefaction (Badak LNG) untuk menerapkan sistem gas online terintegrasi pada Senin, 20 Januari 2025.
Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam industri gas bumi melalui penerapan teknologi canggih, Integrated Gas Online System (IGOS).
MoU ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, dan President Director & CEO Badak LNG, Achmad Khoiruddin. Kerja sama ini menitikberatkan pada penerapan IGOS, sebuah teknologi sistem pemantauan real-time yang dirancang untuk mencegah ledakan akibat kebocoran gas di lapangan.
IGOS adalah teknologi canggih yang mampu mendeteksi kebocoran gas secara real-time, yang seringkali tidak teridentifikasi melalui metode manual. Kebocoran gas berpotensi menyebabkan ledakan atau pelepasan gas beracun yang membahayakan pekerja, masyarakat sekitar, serta lingkungan.
Dengan IGOS, pusat kendali dapat dengan cepat memberi tahu lokasi kebocoran kepada tim tanggap darurat, memprediksi arah penyebaran gas, dan mengambil tindakan mitigasi secara efisien.
“Manfaat IGOS bagi industri gas bumi Indonesia sangat signifikan. Sistem ini tidak hanya mampu mencegah insiden di lapangan, tetapi juga mengurangi potensi kehilangan gas. Deteksi kebocoran menjadi lebih cepat dan akurat, sehingga risiko terhadap pekerja, masyarakat, dan lingkungan dapat diminimalkan,” ujar Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, seusai penandatanganan MoU.
Dia mengatakan, IGOS memungkinkan perusahaan menghemat waktu dan sumber daya dalam menangani insiden. Personel dapat dimobilisasi lebih efisien, karena sistem ini memberikan titik lokasi insiden secara akurat.
Achmad Khoiruddin, President Director & CEO Badak LNG, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama ini. Ia menegaskan bahwa sinergi ini mencerminkan komitmen kedua perusahaan dalam menciptakan sistem yang terintegrasi dan lebih efisien untuk industri gas bumi.
“Hadirnya IGOS membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih efektif. Dengan integrasi sistem deteksi gas dan Real-Time Dynamic Plume Modeling, kapabilitas tanggap darurat di Badak LNG akan meningkat secara signifikan,” ujar Achmad.
Sistem ini juga dilengkapi dengan deteksi petir, yang dapat memberikan informasi tambahan dalam situasi darurat, memastikan langkah mitigasi lebih terarah.
Kolaborasi antara Pertamina Drilling dan Badak LNG melalui penerapan IGOS menjadi langkah signifikan dalam modernisasi industri gas bumi Indonesia. Selain meningkatkan efisiensi operasional, teknologi ini diharapkan mampu berkontribusi pada ketahanan energi nasional.
Kerja sama ini tidak hanya menghadirkan teknologi baru, tetapi juga mencerminkan komitmen bersama untuk membangun industri gas bumi yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan. “Mari bersama kita wujudkan masa depan industri gas bumi Indonesia yang lebih baik,” tutup Avep.***