BERTUAHPOS — Harga minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives ditutup melemah pada Senin, 5 Mei 2025. Pergerakan pasar didorong oleh lonjakan produksi CPO di Malaysia.
Data dari Fastmarkets Palm Oil Analytics mencatat penurunan harga terjadi akibat kekhawatiran pasar terhadap peningkatan produksi dan stok dalam beberapa pekan ke depan.
Analis senior Fastmarkets, Dr. Sathia Varq, mengungkapkan bahwa menurut Asosiasi Minyak Sawit Malaysia (MPOA), produksi CPO nasional melonjak sebesar 24,62 persen sepanjang periode 1–31 Mei 2025 dibandingkan bulan sebelumnya, April 2025.
Secara regional, Semenanjung Malaysia mencatatkan peningkatan produksi tertinggi sebesar 28,06%. Disusul oleh Sabah dengan kenaikan 24,07% dan Sarawak sebesar 11,37%.
Jika digabungkan, wilayah Malaysia Timur (Sabah dan Sarawak) mencatatkan pertumbuhan produksi sebesar 20,76%. Total produksi CPO nasional selama bulan Mei diperkirakan mencapai 1,73 juta ton.
Trader minyak sawit, David Ng, menjelaskan bahwa pelemahan harga CPO terjadi akibat meningkatnya kekhawatiran terhadap lonjakan produksi dan cadangan, yang pada akhirnya membebani sentimen pasar.
“Peningkatan produksi yang terjadi secara musiman membuat pasar memperkirakan adanya stok yang lebih tinggi,” ujarnya. Ng memperkirakan harga CPO akan berada di level support RM3.750 per ton dan resistance di sekitar RM3.930 per ton.
Di akhir perdagangan Senin, kontrak CPO untuk pengiriman Mei 2025 turun RM31 menjadi RM3.889 per ton. Sementara kontrak Juni 2025 melemah RM52 ke posisi RM3.855, dan kontrak Juli 2025 merosot RM54 ke RM3.827 per ton.
Adapun kontrak Agustus 2025 turun RM59 menjadi RM3.824 per ton, September terkoreksi RM64 ke RM3.824, dan Oktober 2025 melemah RM69 ke RM3.822 per ton.
Volume perdagangan tercatat menyusut menjadi 53.012 lot dari 68.810 pada perdagangan sebelumnya. Namun, open interest justru naik menjadi 233.677 kontrak dibandingkan sebelumnya 232.901 kontrak.
Sementara itu, harga fisik CPO untuk wilayah Malaysia Selatan juga mengalami penurunan signifikan sebesar RM100 menjadi RM3.920 per ton.***