BERTUAHPOS.COM — Pemerintah mengklaim kinerja di sektor industri manufaktur domestik bergerak optimis pada tahun 2024, dan diperkirakan akan dapat bersaing di pasar global.
Selain berkontribusi dalam meningkatnya nilai ekspor, sektor ini juga berperan terhadap kebutuhan dalam negeri dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional.
Sepanjang 2024 industri furnitur mencatat pertumbuhan sebesar 2,07%. Capaian ini turut mendorong pertumbuhan sektor industri agro yang mencapai 5,2%.
Sepanjang 2024, IFEX mencatatkan nilai transaksi mencapai US$300 juta atau sekitar Rp4,88 triliun (asumsi kurs saat ini). Pameran ini juga menarik 13.370 pengunjung dari 117 negara, termasuk Uni Emirat Arab (UEA) dan Amerika Serikat.
Sektor industri agro berkontribusi sebesar 51,81% terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas.
“Saya optimis kita bisa meningkatkan produktivitas industri furnitur, mendorong ekspor, dan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri,” ujar Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, dalam siaran resminya, Minggu, 9 Maret 2025.
Dilansir dari Bloomberg Technoz, Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur, menegaskan bahwa mebel dan kerajinan adalah industri strategis. Selain padat karya, sektor ini juga berbasis kreatif, sehingga memiliki daya tahan yang kuat.
Menurutnya, regulasi yang lebih fleksibel akan mendukung pertumbuhan industri. Salah satu aspek yang menjadi perhatian adalah Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).
“Kami berharap pemerintah menyederhanakan regulasi yang menghambat industri, seperti SVLK, agar hanya diterapkan di hulu. Ini cukup untuk menunjukkan bahwa industri mebel kita sadar akan lingkungan,” kata Abdul.
Regulasi yang lebih ramah industri diyakini akan memberikan dampak positif, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat faktor geopolitik.
Hingga November 2024, ekspor produk mebel dan kerajinan Indonesia mencapai US$2,37 miliar, sedikit meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar US$2,22 miliar.
Sementara itu, data Expert Market Research menyebutkan bahwa nilai pasar furnitur global sepanjang 2024 mencapai US$660 miliar. Angka ini diproyeksikan tumbuh sebesar 4,9% per tahun pada periode 2025–2034.
“Kami percaya diri bahwa ekspor industri mebel Indonesia bisa mencapai US$5 miliar pada akhir 2030,” katanya.***