BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Suasana aksi demonstrasi yang digelar Koalisi Anti Korupsi (KAK) Riau, terlihat berbeda dari banyak aksi unjuk rasa lainnya. Nada protes yang mereka sampaikan menggema dalam bentuk musik, nyanyian lagu dan sajak. Itu terlontar sangat keras dalam pertunjukan itu.Â
“Sajak Anjing Neolib. Mengendus kemudian memakan beraknya sendiri. Anjing neolib menyusup dan mengorganisir para petani, buruh, nelayan dan akademisi. Kemudian membentuk partai. Membuka gerbang investasi hingga mempercantik jalan korupsi.”Â
Begitulah sepenggal sajak yang mereka bacakan dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Kantor DPRD Riau, Jumat (21/7/2017).Â
“Sikap kami, jelas mendukung KPK dan menolak hak angket serta panitia khusus hak angket terhadap KPK, karena inkonstitusional dan cacat hukum,” ujar Koordinator Umum KAK Riau, Taufik.Â
Kedua, kata Taufik, hak angket tidak sah karena KPK bukan objek dan subjek dari hak angket. DPR diminta harus bertindak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Mendukung KPK untuk terus mengusut kasus korupsi e-KTP dan kasus korupsi lainnya, terutama korupsi di Riau.Â
Baca:Â Aksi Live Musik Warnai Demonstrasi Tolak Hak Angket di Riau
Aksi ini tidak banyak berkoar di balik toa menyuarakan tuntutan dengan ceramah. Tapi lebih kepada penampilan kesenian, berbasis kesenian rakyat. Lagu yang dilantunkan begitu kritis. Menggambarkan kondisi negara hari ini yang tidak pernah akur dalam memajukan bangsa.Â
Aksi unjuk rasa ini merupakan bentuk solidaritas mewakili rakyat di Riau, untuk mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi dalam menuntaskan kasus korupsi e-KTP, yang kini juga menjerat Ketua DPR RI, Setya Novanto. (bpc3)