BERTUAHPOS.COM — Ancaman resesi global bukan menjadi isu yang menarik bagi daerah, seperti Riau. Karena daerah minim kebijakan—yang bersifat universal dan kecenderungan hanya sebagai dampak dari kebijakan.
“Ini yang membuat resesi global bukan isu menarik bagi daerah,” kata Ekonom senior dari Universitas Riau Dahlan Tampubolon, PhD menjawab pertanyaan yang diajukan Bertuahpos.com beberapa waktu lalu.
Daerah—seperti halnya Riau—hampir tak punya kewenangan dalam hal penanganan persoalan resesi. Namun jika ditarik secara dampak, pada dasarnya hanya akan terimbas atas kebijakan ekonomi yang diambil negara saat di hadapkan pada masalah resesi.
Efek Resesi Global Tetap Harus Diwaspadai
Meski resesi global bukan menjadi isu menarik bagi daerah, efek dari resesi dan inflasi global tetap harus menjadi perhatian serius. Tindakan atau langkah-langkah yang bisa mendorong mengurangi dampak bagi daerah tetap harus dilakukan pemerintah dan pihak-pihak yang memiliki otoritas.
“…baik oleh pemerintah daerah maupun otoritas keuangan,” kata Dahlan.
Dia menyebut, salah satu upaya yang tengah berjalan bagaimana memperkuat ‘imun’ daya beli dan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bahan pokok di pasaran. Secara persentase, upaya itu juga tidak begitu berkontribusi karena hanya segelintir masyarakat yang menyadarinya
“Skema untuk memperkuat ketergantungan bahan pokok rumah tangga sudah dilakukan, seperti dengan gerakan menanam tanaman kebutuhan harian, cabai maupun tanaman lain, yang bertujuan mengurangi permintaan di pasar sehingga inflasi bisa ditahan,” tuturnya.
Oleh sebab itu, kata Dahlan, pihak-pihak yang memang harus bekerja keras adalah lembaga-lembaga otoritas yang memang bertugas untuk mengatasi persoalan itu, seperti bank Indonesia dan Pemprov Riau—yang merupakan bagian dari TPID.
“Mereka yang harus bekerja keras untuk mengurangi tekanan inflasi melalui sisi demand pull inflation, melalui pemenuhan kebutuhan secara subsisten,” katanya.***[Melba]