BERTUAHPOS.COM — PT Hutama Karya (Persero) menyalurkan sebanyak 7.000 bibit pohon untuk upaya konservasi gajah Sumatra di sekitar jalan Tol Pekanbaru-Dumai (Permai).
Penyaluran bibit pohon ini merupakan komitmen terhadap pelestarian lingkungan HK lewat program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan).
Adapun bibit pohon tersebut merupakan pakan alami untuk mendukung keberlangsungan habitat gajah Sumatra di sekitar Tol Permai.
Program ini melibatkan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dan Rimba Satwa Foundation (RSF). Penyerahan bibit pakan dilakukan dalam sebuah seremoni di KM 6 Rangau Duri, Riau.
Adapun 7.000 bibit pohon tersebut diserahkan oleh Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, kepada Suparto, Sekretaris Kelompok Tani Hutan Alam Pusaka Jaya Dusun Bahorok Desa Pinggir, dan dihadiri oleh Branch Manager Tol Ruas Pekanbaru-Dumai, Jarot Seno Wibawa, dan Direktur RSF, Zulhusni Syukri.
“Bibit yang kami serahkan terdiri atas 125 bibit durian montong premium, 4.000 bibit rumput odot, dan 3.000 batang tanaman jeruk nipis. Durian montong dan rumput odot berfungsi sebagai pakan alami yang disukai gajah sekaligus membantu pengkayaan habitat agar gajah mau melewati Underpass Perlintasan Gajah (UPG). Sementara itu, jeruk nipis digunakan untuk mencegah gajah memasuki pemukiman warga,” ujar Adjib.
Sebanyak 125 bibit durian montong nantinya akan diserahkan kepada masyarakat sekitar KM 69-73 sebagai bagian dari pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dalam program ini, Hutama Karya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 300 juta untuk mendukung berbagai inisiatif konservasi gajah Sumatra di tahun 2024.
Sebelum ini, HK juga melaksanakan berbagai langkah lain untuk memastikan keberhasilan program ini, seperti; pelatihan mitigasi konflik antara gajah dan manusia bagi tim operasional cabang tol, monitoring pertumbuhan tanaman pakan menggunakan sistem SMART Patrol, pemasangan GPS Collar untuk memantau pergerakan gajah dan penggaraman lahan, dan pembangunan menara pantau.
“Upaya ini memastikan tanaman yang kami tanam tumbuh optimal serta mencegah konflik antara gajah dan masyarakat. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menghindari terjadinya perburuan liar yang dapat mengancam keselamatan gajah Sumatra,” tambah Adjib.
“Langkah nyata ini memberikan manfaat besar bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Kami semakin sadar akan pentingnya menjaga hutan sebagai habitat satwa endemik, termasuk gajah Sumatra. Kami berharap program ini terus berlanjut dan semakin melibatkan masyarakat,” ujar Suparto, perwakilan masyarakat Dusun Bahorok, menyambut baik program ini.
Hutama Karya menegaskan bahwa program konservasi ini tidak hanya melindungi habitat gajah, tetapi juga menciptakan keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan pelestarian lingkungan.
“Dengan pendekatan holistik, kami menjaga keselamatan pengguna jalan tol sekaligus melestarikan habitat gajah. Selain itu, upaya ini juga membantu mengurangi emisi karbon dari kendaraan di Tol Permai,” tutup Adjib.***